Pilar Bekeluarga #Episode 1

Langit setengah mendung.

Semendung hati Rangga. Hatinya basah, pipinya pun basah. Bening air tidak henti menetes dari coklat matanya yang teduh. Mata itu, mata penuh kasih yang diberikan sang pencipta untuk mengasihi ketiga adiknya yang hampir setahun ini tanpa kasih sayang yang semestinya dari keduaorangtuanya. Mata teduh yang mengalirkan cinta menggantikan cinta orangtua kepada anaknya.

Usia Rangga baru mencapai delapan belastahun. Usia yang cukup dewasa untuk seorang anak laki-laki. Namun, jauh dari matang dalam menjalani alur kehidupan. Apalagi harus menjadi Ibu, Ayah serta Kakak untuk ketiga adaiknya yang masih kecil. Glen , Bintang dan sibungsu berumur empat tahun Chika. Rangga jadi terbiasa mengurusi urusan dapur, memasak makan malam, menyiapkan perlengkapan sekolah ketiga adiknya dan sebagainya. Meskipun urusan mencuci dan masak makanan untuk aktifitas di pagi hingga siang hari di handel oleh pembantu rumah tangga yang memang dipesiapkan sang Papa untuk mengurusi mereka, namun tangan Rangga lah yang meneruskan seluruh pekerjaan itu di sore hingga malam harinya.

Mama Rangga adalah seorang wanita yang sangat cantik.Usianya baru mencapai empatpuluh tahun. Bekerja sebagai Pegawai Negeri di salah satu Dinas Pemerintahan dikotanya. Sang Papa adalah seorang Anggota Kepolisian. Tampan dan sangat menyenangkan. Pernikahan Mama dan Papa nya yang sama-sama masih muda, kedua nya pun memiliki paras yang sama-sama cantik dan tampan membuat mereka merasa saling cemburu satu dengan lainnya. Pertengkaran-pertengkaran kecil dengan motif perselingkuhan sering terdengar hingga puncaknya ternyata sang Mama lah yang terbukti berselingkuh. Akhirnya merekapun berpisah.

Mama Rangga memang seorang wanita yang sangat cuek terhadap keempat anaknya, masih senang main mengikuti tren anak muda. Maka, bukan hal berat bagi Mama Rangga untuk meningggalkan keempat anaknya dengan mantan suaminya. Tidak memikirkan psikis yang akan terjadi pada buah hatinya. Akhirnya Rangga dan Ketiga adiknya tinggal bersama sang Papa.

Namun sayang, Sang Papa pun jarang ada dirumah. Ranggalah yang mengurusi ketiga adiknya. Mereka memang tidak hidup kekurangan. Fasilitas kendaraan ada, Rumah nyaman. Namun, Rangga tetap merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Kasih sayang untuk Ia dan ketiga adiknya.

Hari ini mata Rangga basah, Ia baru saja bertengkar dengan adik keduanya Glen. Rangga sedang Penat dan langsung marah ketika Glen pulang terlambat sekolah. Rangga kalap menggebuki dan menendang adiknya. Glen pun tidak diam, dia membalas. Rangga mengambil Pisau dan hendak mengancam adiknya. Untung saja beberapa tetangga melerai. perkelahian pun dihentikan.

Hujanpun turun sangat deras.

........

*Bersambung

Leave A Comment