Posted on Rabu, 22 Januari 2014 · Leave a Comment
Takdir tak pernah menuliskan engkau untukku.
Aku
mesih berdiri disini
Disebuah
tempat dimana kita pernah dipertemukan
Aku
mesih tetap memberikan senyum yang sama
Namun
akan terasa berbeda dari yang pernah kau rasakan
Kita
memang pernah dipertemukan
Dimana takdir kemudian memperkenalkan rasa
cinta
Aku
masih tetap disini
Menatapmu
lamat-lamat yang kemudian pergi
Ternyata
benar,
Ternyata
takdir tak pernah menuliskan engkau
untukku.
15 November 2012
Syukur..
Tubuh itu berjalan terseok-seok
Setengah berlari penuh takut
Jelas, makhluk buruk mengikuti
langkahnya yang semakin berat
Lelah. Namun tak boleh menyerah
Kali ini tubuhnya mulai linglung
Setapak setapak melangkah
kemudian sesekali tersandung
Dihiburnya sang hati dengan
kisahnya yang lalu
Pernah berjalan dalam riang
bahkan berlari dengan kencang
Dia tau, bahwa nafasnya mulai
tersengal
Mengarungi drama yang
dirahasiakan akhirnya
Dia tau, telapak kakinya mulai
terluka
Berjalan selalu dengan peta
kehidupan yang sulit diraba
Dia tau, air yang mengalir
dikelopak matanya
Telah mampu menghilangkan
dahaganya
Tapi, kini dia hampir menyerah
Kemudian teringat satu hal yang
belum diketahuinya
Dia belum tau seperti apa Nikmatnya
bersyukur
karena udara masih terus
bersahabat dengannya..
Natar, 25 juli 2011 pukul 10.27 Pm
Categories:
TAKDIR