Takdir tak pernah menuliskan engkau untukku.

Takdir  tak pernah menuliskan engkau untukku.

Aku mesih berdiri disini
Disebuah tempat dimana kita pernah dipertemukan
Aku mesih tetap memberikan senyum yang sama
Namun akan terasa berbeda dari yang pernah kau rasakan
Kita memang pernah dipertemukan
 Dimana takdir kemudian memperkenalkan rasa cinta
Aku masih tetap disini
Menatapmu lamat-lamat yang kemudian pergi
Ternyata benar,
Ternyata takdir  tak pernah menuliskan engkau untukku.

15 November 2012


Syukur..

Tubuh itu berjalan terseok-seok
Setengah berlari penuh takut
Jelas, makhluk buruk mengikuti langkahnya yang semakin berat
Lelah. Namun tak boleh menyerah

Kali ini tubuhnya mulai linglung
Setapak setapak melangkah kemudian sesekali tersandung
Dihiburnya sang hati dengan kisahnya yang lalu
Pernah berjalan dalam riang bahkan berlari dengan kencang

Dia tau, bahwa nafasnya mulai tersengal
Mengarungi drama yang dirahasiakan akhirnya
Dia tau, telapak kakinya mulai terluka
Berjalan selalu dengan peta kehidupan yang sulit diraba
Dia tau, air yang mengalir dikelopak matanya
Telah mampu menghilangkan dahaganya
Tapi,  kini dia hampir menyerah
Kemudian teringat satu hal yang belum diketahuinya
Dia belum tau seperti apa Nikmatnya bersyukur
karena udara masih terus bersahabat dengannya..

Natar, 25 juli 2011 pukul 10.27 Pm

Leave A Comment